Senin, 13 Februari 2017

Cermin untuk Perbaiki Diri

Cermin untuk Perbaiki Diri


Sewaktu saya menjadi General Manager sebuah perusahaan, dalam suatu waktu ada memberikan training kepada anggota, dan yang saya bawakan sebagai bahan training adalah cermin.

Dalam pelatihan tersebut saya menjelaskan bagaimana cermin bisa membantu kita untuk berekspresi dan berbicara, meningkatkan pengalaman dan memperbaiki penampilan. Bagaimana bereaksi saat orang lain berbicara atau membuat suatu ekspresi terhadap kita.

Selesai pelatihan, seperti biasa saya mengingatkan kembali untuk mempraktekkannya dirumah selama beberapa waktu untuk kemudian hari dilakukan pelatihan ulang dan evaluasi terhadap pengalaman masing-masing. Pada hari yang ditentukan banyak yang mengalami perubahan, dari yang pemalu menjadi percaya diri, dari yang penampilannya ngak karuan menjadi bagus, dari yang bicaranya sepotong-sepotong menjadi lancar. Tetapi namanya manusia tidak semuanya mengalami perubahan, ada yang tidak. Tetapi tentu saja disini terjadi pertukaran ide dan cara melakukannya.

Kesimpulannya Saudara, disini banyak hal yang kita bisa lakukan dengan bantuan cermin (tapi jangan keseringan, ntar bisa gila). Cukup 10 hingga 15 menit, bahkan 3 menit bila dilakukan dengan tepat juga sudah cukup.

Dihadapan cermin, kita bisa menyaksikan ekspresi kita sendiri, saat kita tersenyum, marah, sedih, kesal, dan sebagainya. Juga bagaimana senyum itu terlihat ikhlas, sengaja, sinis, senyum marah, senyum sedih, seyum kesal, dan sebagainya.
Cermin juga bisa membantu kita memperbaiki penampilan kita, menjadi lebih rapi dan percaya diri.
Membuat kita dapat memperbaiki kata-kata atau kalimat kita sebelum berbicara dengan orang lain, ibarat sutradara yang menyiapkan scenario cerita terbaik agar orang memahami apa yang dibicarakan (tapi ngak manjur diterapkan sama orang yang otaknya dah tertutup sama omongan kita atau orang yang merasa omongan dia yang lebih bener, seperti ngomong sama orang gila, capek kan?! Haha..).

Apakah pernah Anda coba? Kalau sudah, berarti Anda sudah mencoba belajar memperbaiki diri.

Namun ingat, segala sesuatu yang dilakukan berlebihan biasanya tak baik. Kelebihan kata-kata, penampilan, gaya, terkadang bisa membuat kita over-active, dan bahkan terlihat konyol bagi orang lain.
Ibarat kapak bermata dua, kita harus tau bagaimana menggunakannya agar jangan sampai melukai diri.
Akan lebih baik pula jika kita perbanyak mendengar dan melihat daripada berbicara.

Sudahkah Anda bercermin dan berkata yang terbaik untuk diri Anda hari ini?