Cermin untuk Perbaiki Diri
Sewaktu saya menjadi General Manager sebuah perusahaan,
dalam suatu waktu ada memberikan training kepada anggota, dan yang saya bawakan
sebagai bahan training adalah cermin.
Dalam pelatihan tersebut saya menjelaskan bagaimana
cermin bisa membantu kita untuk berekspresi dan berbicara, meningkatkan
pengalaman dan memperbaiki penampilan. Bagaimana bereaksi saat orang lain
berbicara atau membuat suatu ekspresi terhadap kita.
Selesai pelatihan, seperti biasa saya mengingatkan
kembali untuk mempraktekkannya dirumah selama beberapa waktu untuk kemudian
hari dilakukan pelatihan ulang dan evaluasi terhadap pengalaman masing-masing.
Pada hari yang ditentukan banyak yang mengalami perubahan, dari yang pemalu
menjadi percaya diri, dari yang penampilannya ngak karuan menjadi bagus, dari
yang bicaranya sepotong-sepotong menjadi lancar. Tetapi namanya manusia tidak
semuanya mengalami perubahan, ada yang tidak. Tetapi tentu saja disini terjadi
pertukaran ide dan cara melakukannya.
Kesimpulannya Saudara, disini banyak hal yang kita bisa
lakukan dengan bantuan cermin (tapi jangan keseringan, ntar bisa gila). Cukup
10 hingga 15 menit, bahkan 3 menit bila dilakukan dengan tepat juga sudah
cukup.
Dihadapan cermin, kita bisa menyaksikan ekspresi kita
sendiri, saat kita tersenyum, marah, sedih, kesal, dan sebagainya. Juga
bagaimana senyum itu terlihat ikhlas, sengaja, sinis, senyum marah, senyum
sedih, seyum kesal, dan sebagainya.
Cermin juga bisa membantu kita memperbaiki penampilan
kita, menjadi lebih rapi dan percaya diri.
Membuat kita dapat memperbaiki kata-kata atau kalimat
kita sebelum berbicara dengan orang lain, ibarat sutradara yang menyiapkan
scenario cerita terbaik agar orang memahami apa yang dibicarakan (tapi ngak
manjur diterapkan sama orang yang otaknya dah tertutup sama omongan kita atau
orang yang merasa omongan dia yang lebih bener, seperti ngomong sama orang
gila, capek kan?! Haha..).
Apakah pernah Anda coba? Kalau sudah, berarti Anda sudah
mencoba belajar memperbaiki diri.
Namun ingat, segala sesuatu yang dilakukan berlebihan
biasanya tak baik. Kelebihan kata-kata, penampilan, gaya, terkadang bisa
membuat kita over-active, dan bahkan terlihat konyol bagi orang lain.
Ibarat kapak bermata dua, kita harus tau bagaimana
menggunakannya agar jangan sampai melukai diri.
Akan lebih baik pula jika kita perbanyak mendengar dan
melihat daripada berbicara.
Sudahkah Anda bercermin dan berkata yang terbaik untuk
diri Anda hari ini?